Senin, 01 Juni 2009

The Master, Kebal Kritik Deddy Corbuzier
Jum'at, 27 Februari 2009 - 10:47 wib


JAKARTA - Juri The Master, Deddy Corbuzier, terkenal akan kritikannya. Jika tidak benar-benar istimewa, Deddy hampir tidak pernah memberikan pujian kepada peserta The Master.

Lidah tajam Deddy sangat terlihat ketika salah satu kontestan The Master, Richard Rain, tampil di ajang Dare Danger minggu lalu. Richard yang tampil membawakan aksi katalepsi justru dikritik habis-habisan oleh Deddy. Bahkan, juri lainnya, Rommy Rafael setuju dengan Deddy. Deddy punya alasan kenapa dia mengkritik keras Richard.

Sebab, aksi katalepsi yang ditampilkan Richard, menurut Deddy, justru meniru apa yang pernah ia lakukan. "Kalau lebih baik sih enggak apa-apa. Ini justru jelek sekali," kata Deddy waktu itu.

Malam itu tidak hanya Richard yang jadi korban kegalakan Deddy. Satu-satunya magician wanita, Angelina Zhi juga ikut kena. Deddy mengkritik Angel, panggilan akrabnya karena tidak terlalu menjelaskan aksinya yang menggunakan Hydrochloric Acid (HCI).

"Jangan-jangan itu cuma air biasa saja lagi," kata Deddy sinis.

Bagi orang biasa, kritikan Deddy itu bisa bikin kecewa. Lalu, apakah para kontestan The Master juga kecewa dengan sejumlah kritikan Deddy.

Richard mengaku tidak pernah kecewa dengan kritikan Deddy. Apalagi, sampai bikin ia tidak percaya diri. Minggu lalu, dia malah sudah memprediksi bahwa kritikan yang paling tajam akan datang dari Deddy.

"Sudah saya prediksi akan begitu kritikannya. Saya sendiri tidak bergantung akan penilaian juri, apa yang mereka komentari tentang aksi saya itu terserah mereka," katanya.

Sebenarnya, Richard punya jawaban akan kekecewaan Deddy. Menurut dia, aksi katalepsi tersebut bukan milik pribadi Deddy. "Katalepsi itu bukan pertama kali dilakukan Deddy. Ada orang lain yang pernah melakukannya pertama kali. Jadi, saya tidak merasa meniru Deddy," ucap Richard.

Meski dikritik habis-habisan, Richard mengaku dirinya tetap merasa bahagia sudah menampilkan aksi katalepsi tersebut. Aksi tersebut memiliki makna edukasi yang tinggi buat pemirsa RCTI dan penonton di studio.

"Di aksi itu, ada pesan yang saya sampaikan bahwa dengan keyakinan dan hati semua orang bisa jadi magician," kata Richard.

Peserta lainnya, Abu Marlo dan Joe Sandy satu suara dengan apa yang dikatakan Richard Rain. Mereka sama sekali tidak terpengaruh dengan tajamnya lidah Deddy. Abu mengatakan, apa yang dilakukan Deddy adalah kritikan membangun. Menurut dia, suami dari Kalina itu memiliki kompetensi yang kuat untuk menilai kemampuan mereka.

"Saya lebih baik dikritik habis-habisan daripada dipuji-puji, tapi tidak membuat saya lebih maksimal lagi. Bagi saya, kritik itu membangun dan membuat saya terpacu lagi untuk berbuat lebih baik," kata Abu.

Joe Sandy yang dipuji-puji Deddy minggu lalu mengatakan apa yang dilakukan Deddy merupakan salah satu bentuk tanggung jawab. Deddy mengkritik mereka dengan keras karena berharap gelar yang akan mereka sandang nanti, The Master, sesuai dengan kemampuan mereka.

"Saya setuju dengan Deddy, soalnya nama acara ini saja The Master, jadi butuh sesuatu yang spesial. Jangan sampai masyarakat justru menilai kita tidak sesuai dengan harapan mereka," ucapnya.

Sementara itu, reality show The Master memulai babak penyisihannya yang kedua malam ini. Kali ini peserta yang tersisa adalah Abu Marlo, Joe Sandy, Angelina Zhi, dan Richard Rain. Mengambil tema "Sixth Sense", keempat kontestan akan menampilkan kemampuan super mereka.

Menurut Joe Sandy, "Sixth Sense" di sini bukan berarti aksi mereka adalah aksi yang terbilang fantastis. Justru, di ajang "Sixth Sense" ini aksi yang ditampilkan justru terbilang sederhana.

"Kenyataannya yang sederhana itu justru bisa dibilang fantastis," katanya.

Joe akan menampilkan aksi yang belum pernah dilakukan sebelumnya di dunia sulap. Menurut dia, aksi ini membutuhkan imajinasi yang tinggi. "Aksi ini sesuai dengan karakter saya yang disebut Nerd Magician," kata Joe. (jri)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Super Mario Game

Sonic - Ultimate Flash